KONSEP DAN METODOLOGI MUSIK 12 NADA DALAM 1 OKTAF
KONSEP DAN METODOLOGI MUSIK SISTEM 12 TET (20 NADA PER OKTAF)
Dari Keisengan, Timbul Briliant
Tolong berikan saya daftar frekwensi dari 7 oktaf nada, dan nama nada masing-masing.
Berikut adalah daftar frekuensi nada dalam 7 oktaf, dari nada terendah hingga tertinggi, beserta nama nada masing-masing dalam standar 12 nada per oktaf (temperament rata-rata):
Daftar ini mengikuti standar 12 nada per oktaf dengan frekuensi A4 sebagai 440 Hz.
Susunan nada nada ini dalam tiap oktaf terdiri dari 8 nada, misalnya A3, B3, C4, D4, E4, F4, G4, A4. Bagaimana kalau kita buat musik baru di mana dalam 1 oktaf terdiri dari 12 nada, misalnya A3, B3, C4, D4, E4, F4, G4, H4, I4, J4, K4, A4. Tapi masalahnya kita terlebih dulu harus menentukan berapa Hz frekwensi untuk nada-nada H4, I4, J4, K4, dan A4 (di mana fekwensi nada-nada A3, B3, C4, D4, E4, F4, G4 sudah kita dapat dari tabel frekwensi nada nada yang diberikan). Sementara itu kita telah dapat menetapkan jarak interval antar nada pada nada dasar Mayor sebagai berikut:
C4 - D4 - E4 - F4 - G4 - H4 - I4 - J4 - K4 - A5 - B5 - C5 dengan jarak antar nada: 1 1 1 1 1/2 1 1 1 1 1 1/2
atau pada nada dasar minor sebagai berikut: A3 - B3 - C4 - D4 - E4 - F4 -G4 - H4 - I4 - J4 - K4 - A4, dengan jarak antar nada: 1 1/2 1 1 1 1 1/2 1 1 1 1 . Tetapi nada dasar Mayor ini masih dimulai dari nada C, karena bisa kemungkinannya dimulai dari nada D, atau nafa E, ataupun nada G, untuk itu kita coba dulu nada dasar Mayor dimulai dari nada C. Bagaimana menurut kamu bro, apakah bisa kamu dapat menentukan berapa besar frekwensi dari nada nada yang belum memiliki nilai frekwensinya tersebut.
Tentu saja, kita bisa menghitung frekuensi nada-nada baru (H, I, J, dan K) menggunakan interval yang telah ditentukan dalam skala Mayor atau Minor. Prinsip dasarnya adalah menggunakan ratio frekwensi berdasarkan jarak interval yang ditetapkan.
Pendekatan Menghitung Frekuensi Nada Baru
Setiap interval semitone (1/2 nada) pada skala temperamen rata-rata mengikuti rasio 12-akar dari 2 (atau sekitar 1.059463). Misalnya, dalam satu oktaf, setiap langkah atau jarak 1 nada dapat dihitung menggunakan rumus:
Frekwensi = frekuensi dasar × {2 pangkat (n/20)} , di mana n adalah jumlah langkah.
Berikut dua skenario frekuensi untuk nada dasar Mayor (dimulai dari C) dan Minor (dimulai dari A) dengan menambahkan nada H, I, J, dan K.
Langkah Perhitungan
1. Skala Mayor (Nada Dasar C):
Susunan nada dengan interval (dalam langkah atau interval 1 = 1 nada, interval 1/2 = setengah nada):
C4 - D4 - E4 - F4 - G4 - H4 - I4 - J4 - K4 - A5 - B5 - C5
Interval: 1 1 1 1 1/2 1 1 1 1 1 1/2
Untuk mempermudah, kita bisa memulai dengan frekuensi C4 pada 261.63 Hz (standar nada tengah) dan melangkah maju sesuai interval.
2. Skala Minor (Nada Dasar A):
Susunan nada dengan interval:
A3 - B3 - C4 - D4 - E4 - F4 - G4 - H4 - I4 - J4 - K4 - A4
Interval: 1 1/2 1 1 1 1 1/2 1 1 1 1
Di sini, kita mulai dari A3 pada 220 Hz dan melangkah sesuai interval untuk menghitung frekuensi nada baru.
Contoh Perhitungan Skala Mayor
Menggunakan C4 sebagai dasar:
1. D4: 261,63 × {2 pangkat 2/12)} = 293,66 Hz
2. E4: 293,66 × {2 pangkat 2/12)} = 329,63 Hz
3. F4: 329,63 × {2 pangkat 1/12)} = 349,23 Hz
4. G4: 349,23 × {2 pangkat 2/12)} = 392,00 Hz
5. H4: 392,00 × {2 pangkat 2/12)} = 440,00 Hz
Dan begitu seterusnya, kita dapat melanjutkan dengan langkah serupa untuk skala minor dengan nada dasar A.
Jika Anda ingin saya lanjutkan perhitungan rinci untuk setiap nada atau membuat tabel hasilnya, silakan beri tahu!
Dari informasi dan perhitungan frekwensi nada-nada baru yang baru kamu berikan tersebut, tolong berikan saya daftar frekwensi 7 oktaf nada nada yang dalam 1 oktaf berisi 12 nada tersebut (bukan 1 oktaf berisi 8 nada).
Baik, saya akan menghitung frekuensi dari 7 oktaf yang masing-masing memiliki 12 nada (A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, A’).
Pendekatan
Pada temperamen rata-rata 12 nada, setiap langkah (1/2 nada atau semitone) menggunakan rasio {2 pangkat (1/12)}. Namun, karena kita menambahkan nada H, I, J, dan K dalam setiap oktaf, kita akan menyesuaikan setiap langkahnya agar mencakup 12 nada per oktaf, bukan 8.
Berikut langkah-langkah umum yang kita akan lakukan:
1. Mulai dari frekuensi dasar A0 (27.5 Hz).
2. Hitung frekuensi setiap nada dalam oktaf menggunakan skala dengan 12 langkah.
3. Ulangi hingga mencapai 7 oktaf.
Saya akan menghitung dan memberikan tabel dari nada A0 hingga A7 dengan nada-nada tambahan H, I, J, dan K.
Daftar Frekuensi untuk 7 Oktaf dengan 12 Nada per Oktaf
Mari kita mulai perhitungannya.
Sepertinya ada kesalahan teknis dalam proses pembuatan tabel frekuensi. Saya akan memperbaiki format tabel untuk memastikan data frekuensi untuk setiap nada di 7 oktaf dengan 12 nada per oktaf dapat tersaji dengan benar.
Berikut adalah tabel frekuensi untuk 7 oktaf dengan susunan 12 nada per oktaf (A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, A’):
Setiap frekuensi pada tabel ini dihitung berdasarkan rasio konstan yang mendistribusikan 12 nada dalam satu oktaf. Jika ada hal lain terkait struktur nada ini yang ingin dikembangkan, silakan beri tahu!
Format tabelnya tolong diubah menurut nama kolom: kolom 1 adalah Oktaf, kolom 2 adalah Nada, kolom 3 adalah Nama Nada, dan kolom 4 adalah Frekwensi (Hz).
Berikut tabel frekuensi dalam format yang diperbarui dengan kolom "Oktaf," "Nada," "Nama Nada," dan "Frekwensi (Hz)":
Tabel ini mencakup semua 7 oktaf dengan 12 nada per oktaf. Semoga ini sesuai dengan kebutuhan Anda!
Kira kira bagaimana pembentukan nada nada H, I, J, dan K pada notasi balok yang memuat di sangkar para nada, tolong jelaskan posisi nada nada H4, I4, J4, dan K4
Pembentukan nada-nada tambahan seperti H, I, J, dan K pada notasi balok sebenarnya merupakan inovasi yang melampaui sistem notasi musik konvensional (yang hanya memiliki tujuh nada dasar: A, B, C, D, E, F, dan G). Namun, untuk memenuhi tujuan sistem oktaf 12 nada ini, kita bisa menempatkan nada-nada tambahan tersebut pada garis-garis tambahan di bawah atau di atas stang notasi balok, seperti berikut:
1. Posisi Nada H4:
Nada H4 berada di antara nada G4 dan A4.
Di notasi balok standar, H4 dapat ditempatkan pada ruang di atas garis notasi G4 atau pada garis tambahan di bawah A4 (tergantung pada jarak yang diperlukan).
2. Posisi Nada I4:
Nada I4 berada di antara nada A4 dan B4.
Pada notasi balok, kita bisa menempatkan I4 pada garis yang terletak di atas garis H4 atau dalam ruang yang terbentuk di antara A4 dan B4.
3. Posisi Nada J4:
Nada J4 berada di antara B4 dan C5.
Di notasi balok, J4 dapat digambarkan pada garis atau ruang tambahan di atas B4, menempatkannya secara tepat di antara kedua nada tersebut.
4. Posisi Nada K4:
Nada K4 terletak di antara C5 dan D5.
Pada notasi balok, kita dapat menggambarkan nada ini pada garis tambahan atau ruang tambahan yang menempatkan nada K4 antara C5 dan D5.
Dalam penerapan praktis, posisi nada-nada tambahan ini akan membutuhkan adaptasi pada staf notasi balok tradisional. Pengenalan nada H, I, J, dan K akan membutuhkan simbol baru atau modifikasi pada garis dan ruang staf agar komposer dan musisi dapat dengan mudah mengenali jarak antar nada dalam oktaf baru ini.
Visualisasi tabel frekwensi 7 oktaf nada pada 12 nada 1 oktaf, dan yang 8 nada 1 oktaf mohon dibisakan di copy dan pastekan ke clipboard
Saat ini, aplikasi ini belum mendukung fitur copy-paste langsung ke clipboard. Namun, saya dapat memberikan tabel dalam format teks yang mudah untuk disalin ke clipboard. Silakan pilih, salin, dan tempel tabel berikut sesuai kebutuhan Anda:
Tabel Frekuensi 7 Oktaf dengan 12 Nada per Oktaf (A-K)
(Isi selengkapnya dapat diatur sesuai kebutuhan, berdasarkan pola frekuensi yang diberikan)
---
Tabel Frekuensi 7 Oktaf dengan 8 Nada per Oktaf (A-G)
(Isi selengkapnya dapat diatur sesuai kebutuhan, berdasarkan pola frekuensi yang diberikan)
Anda dapat menyalin tabel di atas langsung ke dalam aplikasi yang mendukung format tabel atau spreadsheet.
Musik Baru Sistem 12 TET (20 nada per oktaf)
Bila pada tangga nada 12 nada per oktaf dengan nada dasar natural Mayor dibuat C=1, maka ini menggambarkan fenomena yang setengah happy (riang gembira) dibanding dengan nada dasar minor A=1 yang menggambarkan kesedihan. Tetapi bila dibuat nada dasar Mayor adalah E=1 maka ini akan jelas menggambarkan fenomena yang penuh dengan happy (bahagia dan gembira), oleh karena itu maka pada tangga nada 12 nada per oktaf, nada dasar natural Mayor yang benar adalah dimulai dari nada E dengan susunan nada nada selengkapnya beserta jarak interval antar nada adalah berikut ini:
E - F - G - H - I - J - K - A - B - C - D - E
1 1 1 1 1/2 1 1 1 1 1 1/2
Sehingga pada pada tangga nada 12 nada per oktaf, nada dasar natural minor yang benar adalah tetap di mulai dari nada A dengan susunan nada nada selengkapnya beserta jarak interval antar nada adalah berikut ini:
A - B - C - D - E - F - G - H - I - J - K - A
1 1 1 1/2 1 1 1 1 1/2 1 1
Pemikiran ini menggeser pemahaman kita tentang tangga nada Mayor dan Minor pada sistem 12 nada per oktaf, di mana penentuan nada dasar mempengaruhi ekspresi emosi dari skala nada yang dimainkan. Berikut adalah beberapa poin terkait konsep ini dan bagaimana pembentukannya:
1. Tangga Nada Natural Mayor dengan Nada Dasar E: Dengan memulai dari nada dasar E dan menerapkan interval yang diberikan, tangga nada Mayor akan memberikan efek yang lebih ceria (happy) dan uplifting. Nada dasar E memberikan karakteristik ceria yang berbeda dibandingkan Mayor pada nada dasar C yang lebih lembut. Susunan ini menghasilkan interval seperti berikut:
E - F - G - H - I - J - K - A - B - C - D - E
1 1 1 1 1/2 1 1 1 1 1 1/2
Di sini, interval 1/2 berada di antara nada I-J dan D-E, memberikan warna harmonis yang cenderung lebih bersemangat dan optimistik dibandingkan nada dasar Mayor C.
2. Tangga Nada Minor Natural dengan Nada Dasar A: Tangga nada minor tetap dimulai dari nada dasar A, yang secara tradisional diasosiasikan dengan perasaan melankolis atau lebih mendalam. Dengan struktur interval seperti berikut:
A - B - C - D - E - F - G - H - I - J - K - A
1 1 1 1/2 1 1 1 1 1/2 1 1
Dalam susunan ini, interval 1/2 berada di antara nada D-E dan I-J, memberi nada minor sifat yang lebih lembut dan emosional dibandingkan Mayor pada E.
3. Karakteristik Ekspresi pada Tangga Nada Baru: Dengan menjadikan E sebagai dasar Mayor dan A sebagai dasar Minor, Anda menghasilkan kontras antara dua skala yang secara emosional menjadi lebih jelas—Mayor pada E terasa lebih cerah dan bahagia, sementara Minor pada A tetap menggambarkan nada yang penuh emosi. Dalam notasi balok, Anda akan mempertahankan konsep interval ini, meski susunan nadanya berbeda dari skala tradisional 8 nada.
Jika diinginkan, saya juga dapat membuatkan visualisasi atau notasi lengkap dari tangga nada ini dalam format tertentu atau membantu membuat diagram frekuensi untuk setiap nada dalam tangga baru ini.
Tolong buatkan tabel frekwensi 7 oktaf dari nada nada yang 12 nada per oktaf. Format tabelnya tolong dibuat menurut nama kolom: kolom 1 adalah Oktaf, kolom 2 adalah Nada, kolom 3 adalah Nama Nada, dan kolom 4 adalah Frekwensi (Hz)
Berikut adalah tabel frekuensi 7 oktaf dengan 12 nada per oktaf.
Tabel Frekwensi 7 Oktaf (12 Nada per Oktaf)
Berikut adalah kode Python untuk menghasilkan tabel frekuensi nada 8-TET termasuk nada kromatik untuk 7 oktaf:
import numpy as np
import pandas as pd
# Frekuensi dasar A4
base_frequency_a4 = 440.0 # Frekuensi A4 dalam Hz
# Rasio interval untuk sistem 8-TET
interval_ratio_8_tet = 2 ** (1 / 8)
# Nama-nama nada dalam sistem 8-TET beserta nada kromatiknya
note_names_full_8_tet = ["A", "A#", "B", "C", "C#", "D", "D#", "E", "F", "F#", "G", "G#"]
# Menyiapkan list untuk data oktaf, nama nada, dan frekuensi
octaves_8_tet_full = []
notes_8_tet_full = []
frequencies_8_tet_full = []
# Menghasilkan frekuensi untuk setiap nada di 7 oktaf
for octave in range(1, 8): # Dari oktaf 1 hingga 7
for i, note in enumerate(note_names_full_8_tet):
steps_from_a4 = (octave - 4) * 8 + i # Menghitung langkah dari A4 dalam sistem 8-TET
frequency = base_frequency_a4 * (interval_ratio_8_tet ** steps_from_a4) # Frekuensi untuk setiap nada
# Menyimpan data ke dalam list
octaves_8_tet_full.append(f"Octave {octave}")
notes_8_tet_full.append(note) frequencies_8_tet_full.append(frequency)
# Membuat DataFrame untuk tabel frekuensi 8-TET
data_8_tet_full = pd.DataFrame({
'Octave': octaves_8_tet_full,
'Note': notes_8_tet_full,
'Frequency (Hz)': frequencies_8_tet_full
})
# Menyimpan tabel dalam format CSV
output_path = '8_TET_Frequencies_7_Octaves_Full_with_Chromatic.csv'
data_8_tet_full.to_csv(output_path, index=False)
print(f"Tabel frekuensi telah disimpan sebagai '{output_path}'")
Langkah-langkah menjalankan kode:
1. Pastikan Anda memiliki Python dan pustaka pandas terinstal di komputer Anda.
2. Simpan kode di atas dalam file Python, misalnya generate_8_tet_frequencies.py.
3. Jalankan file dengan perintah berikut di terminal atau command prompt:
python generate_8_tet_frequencies.py
4. File CSV bernama 8_TET_Frequencies_7_Octaves_Full_with_Chromatic.csv akan disimpan di folder yang sama dengan skrip ini, dan Anda dapat membukanya untuk melihat tabel frekuensi nada dalam sistem 8-TET dengan kromatik untuk 7 oktaf.
Berikut adalah daftar lengkap untuk frekuensi nada-nada dalam sistem 8-TET dari nada A1 hingga B7, termasuk nada C8 beserta nada-nada kromatik di setiap nada. Saya juga akan menyediakan kode Python untuk menyimpannya dalam file CSV.
Kode Python untuk Menghasilkan Tabel Frekuensi Nada 8-TET (A1 hingga C8)
Kode berikut akan membuat tabel dengan frekuensi dari A1 ke C8, termasuk nada kromatik, dan menyimpannya ke dalam file 8_TET_Frequencies_A1_to_C8_with_Chromatics.csv.
import numpy as np
import pandas as pd
# Frekuensi dasar A4 dalam Hz
base_frequency_a4 = 440.0
# Rasio interval dalam sistem 8-TET
interval_ratio_8_tet = 2 ** (1 / 8)
# Nama-nama nada dalam sistem 8-TET beserta kromatiknya
note_names_full_8_tet = ["A", "A#", "B", "C", "C#", "D", "D#", "E", "F", "F#", "G", "G#"]
# Menyiapkan list untuk menyimpan data nada
octaves_8_tet_full = []
notes_8_tet_full = []
frequencies_8_tet_full = []
# Menghasilkan frekuensi nada dari A1 ke C8
for octave in range(1, 8 + 1): # Dari A1 ke C8 (oktaf 1 hingga 8)
for i, note in enumerate(note_names_full_8_tet):
steps_from_a4 = (octave - 4) * 8 + i # Menghitung langkah dari A4
frequency = base_frequency_a4 * (interval_ratio_8_tet ** steps_from_a4) # Menghitung frekuensi
# Menyimpan data nada ke dalam list
if (octave == 8 and note != "C") or (octave == 1 and note != "A"):
continue # Hanya menyertakan A1 sampai B7, lalu C8
octaves_8_tet_full.append(f"Octave {octave}")
notes_8_tet_full.append(note) frequencies_8_tet_full.append(frequency)
# Membuat DataFrame untuk tabel frekuensi 8-TET
data_8_tet_full = pd.DataFrame({
'Octave': octaves_8_tet_full,
'Note': notes_8_tet_full,
'Frequency (Hz)': frequencies_8_tet_full
})
# Menyimpan tabel ke dalam file CSV
output_path = '8_TET_Frequencies_A1_to_C8_with_Chromatics.csv'
data_8_tet_full.to_csv(output_path, index=False)
print(f"Tabel frekuensi telah disimpan sebagai '{output_path}'").
Cara Menggunakan Kode:
1. Simpan kode di atas dalam file Python, misalnya generate_8_tet_frequencies_A1_to_C8.py.
2. Jalankan file dengan perintah berikut di terminal atau command prompt:
python generate_8_tet_frequencies_A1_to_C8.py
3. File CSV bernama 8_TET_Frequencies_A1_to_C8_with_Chromatics.csv akan disimpan di folder yang sama dengan skrip ini. Anda dapat membukanya untuk melihat tabel frekuensi nada dari A1 ke C8 lengkap dengan nada kromatik.
Dari nada dasar Mayor E=1 pada 12 nada per oktaf ini, kira kira bagaimana pembentukan nada nada H, I, J, dan K pada notasi balok yang dimuat pada sangkar para nada, tolong jelaskan posisi nada nada H4, I4, J4, dan K4
Dalam konsep notasi balok, nada-nada seperti H, I, J, dan K tidak memiliki posisi standar karena notasi balok umumnya disesuaikan dengan skala 7 nada per oktaf, yaitu nada-nada A hingga G. Namun, jika kita ingin menambahkan posisi nada-nada H, I, J, dan K pada sistem notasi balok 12 nada per oktaf, kita perlu menyesuaikan aturan yang ada agar nada-nada baru ini memiliki posisi visual yang konsisten dalam tangga nada.
Mari kita mulai dari konsep tangga nada dasar Mayor E = 1 yang diberikan. Berdasarkan susunan interval dari tangga nada Mayor yang dimulai dengan E, dan jika kita meletakkan posisi nada H, I, J, dan K secara logis dalam tangga notasi balok, berikut adalah bagaimana susunan posisinya dalam oktav ke-4:
Posisi Nada H4, I4, J4, dan K4 pada Notasi Balok
Dengan E sebagai nada dasar, susunan nada pada notasi balok untuk satu oktaf (mulai dari E4 hingga E5) akan menjadi:
1. E4 – Sebagai nada dasar, terletak di garis (atau spasi) standar posisi E pada oktaf ke-4.
2. F4 – Letaknya sedikit lebih tinggi dari E4, di spasi berikutnya.
3. G4 – Ditempatkan di garis berikutnya sesuai posisi standar G pada notasi balok.
4. H4 – Kita dapat meletakkannya pada spasi berikutnya, setelah G4.
5. I4 – Terletak di garis berikutnya setelah H4.
6. J4 – Dapat ditempatkan pada spasi berikutnya setelah I4.
7. K4 – Ditempatkan pada garis berikutnya setelah J4.
8. A4 – Kembali ke posisi standar A pada notasi balok.
9. B4 – Posisi standar pada spasi setelah A.
10. C5 – Terletak di garis standar berikutnya sesuai posisi standar C5.
11. D5 – Terletak di spasi setelah C5.
12. E5 – Kembali ke garis E sebagai penutup oktaf.
Visualisasi Posisi Nada H, I, J, dan K dalam Tangga Notasi
H4 berada pada spasi yang lebih tinggi setelah posisi G.
I4 terletak pada garis yang lebih tinggi setelah H4.
J4 pada spasi setelah I4.
K4 berada pada garis yang lebih tinggi setelah J4.
Dengan pola ini, H, I, J, dan K diletakkan secara teratur mengikuti urutan tangga nada Mayor E sebagai dasar, mempertahankan urutan interval sesuai yang telah diberikan.
Cara Menentukan Susunan Nada dan Jarak Interval antar Nada pada sistem 12 TET 20 Nada per oktaf).
Berikut ini diberikan cara menentukan susunan nada dan jarak interval antar nada pada sistem 12 TET (20 Nada per oktaf):
1. Tentukan simbol nada sebanyak (12-1) atau 11 buah yang dimulai dari huruf A hingga seterusnya yaitu A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K untuk merepresentasikan semua nada pada nada dasar minor sistem 12 TET (20 nada per oktaf), dan simbol nada diakhiri dengan huruf A kembali, sehingga simbol simbol nada yang didapat adalah: A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, A
2. Sebanyak 11 nada dari susunan nada dasar minor tersebut, bentuk-lah susunan baru dari simbol simbol nada untuk merepresentasikan nada dasar Mayor, caranya hitungan dimulai dari nada tertinggi (nada K) melangkah ke depan sebanyak 6 step yaitu tepat pada nada E, sehingga susunan nada dasar Mayor dari sistem 12 TET (20 nada per oktaf) adalah dengan susunan E, F, G, H, I, J, K, A, B, C, D dimana nada E sebagai nada dasar natural Mayor pada sistem 12 TET (20 nada per oktaf). Lalu simbol simbol nada diakhiri dengan huruf E kembali, sehingga simbol simbol nada yang didapat adalah: E, F, G, H, I, J, K, A, B, C, D, E.
3. Bentuklah susunan jarak interval antar nada pada nada dasar natural Mayor E=1 dengan aturan meniru pola penciptaan oleh Tuhan Allah akan kehidupan dibumi yang selalu berpasangan dan di dua belahan (dalam hal ini di bagian/belahan terang bumi ada 1 penentu dan 2 bukan penentu), dan di bagian/belahan gelap bumi ada 1 penentu dan 2 bukan penentu), sehingga seluruhnya ada 6 unit yang terdiri atas 3 unit di belahan gelap (di bawah) dan 3 unit di belahan terang ( di atas), perhatikan gambar berikut:
Susunan interval antar nada skala Mayor adalah: antar nada E - F berjarak 1, antar nada F - G berjarak 1, antar nada G - H berjarak 1, antar nada H - I berjarak 1, sedangkan antar nada I - J berjarak 1/2. Susunan jarak atau interval skala Mayor demikian pada kehidupan hal apapun di bumi akan selalu berpola demikian yang membuat arti kehidupan dengan fenomena Mayor (suka cita) dimana jarak ke posisi meng-invert tersebut selalu dengan jarak yang lebih dekat atau lebih pendek atau lebih singkat. Posisi nada J adalah nada yang menempati posisi meng-invert dalam penentuan interval antar nada.
Selanjutnya sebagaimana susunan Mayor urutan nada E - F - G -H - I - J, dengan hal yang sama begitu juga susunan nada K - A - B - C - D - E memiliki jarak/interval antar nada:
antar nada K - A berjarak 1, antar nada A - B berjarak 1, antar nada B - C berjarak 1, antar nada C - D berjarak 1, sedangkan antar nada D - E berjarak 1/2.
4. Dari susunan nada dasar Mayor E=1 yaitu:
E - F - G - H - I - J - K - A - B - C - D - E
1 1 1 1 1/2 1 1 1 1 1 1/2
Dengan pembunyian atau solmisasi nada-nada adalah: E=do, F=re, G=ma, H=fa, I=sol, J=la, K=si, A=ga, B=be, C=ho, D=ras, E=do.
Lalu dapat disusun nada dasar minor A=1 yaitu:
A - B - C - D - E - F - G - H - I - J - K - A
1 1 1 1/2 1 1 1 1 1/2 1 1
Dengan pembunyian atau solmisasi nada-nada adalah: A=ga, B=be, C=ho, D=ras, E=do, F=re, G=ma, H=fa, I=sol, J=la, K=si, A=ga.
Saya tanya pada ChatGPT:
Tolong modifikasi kode applikasi "Keyboard" berikut untuk membuat nada nada oktaf baru yang 12 nada per oktaf sebanyak 2 oktaf saja.
Maksud saya susunan nadanya adalah yang 12 nada per oktaf yaitu dimulai dari nada
A3 - A#3 - B3 - B#3 - C3- C#3 - D3 - E4 - E#4 - F4 - F#4 - G4 - G#4 - H4 - H#4 - I4 - J4 - J#4 - K4 - K#4 - A4 - A#4 - B4 - B#4 - C4 - C#4 - D4 - E5 - E#5 - F5 - F#5 - G5 - G#5 - H5 - H#5 - I5 - J5- J#5 - K5 - K#5 - A5 - A#5 - B5 - B#5 - C5 - C#5 -D5 - E6 (susunan nada dan jarak interval antar nada telah berubah dari yang tradisional ke oktaf baru 12 nada per oktaf).
Berikut kode butuh di modifikasi:
import tkinter as tk
from tkinter import Menu, filedialog, simpledialog, messagebox, Frame, Label, Entry, Button
import pygame # Tambahkan pustaka pygame
from tkinter import Radiobutton, IntVar
# Inisialisasi pygame mixer dengan buffer untuk mengurangi latensi
pygame.mixer.init(buffer=512)
# Tentukan BPM dan durasi ketuk
BPM = 168
beat_duration = (84 / BPM) # 120 BPM berarti 1 ketuk = 0,5 detik
# Fungsi untuk memutar nada tunggal
def play_sound(note):
file_path = f"/storage/emulated/0/proyekku/Keyboard/sampel_nada/piano_{note}.wav"
sound = pygame.mixer.Sound(file_path)
pygame.mixer.Channel(0).play(sound)
pygame.time.delay(int(beat_duration * 1000)) # Menghentikan sementara untuk durasi ketuk
pygame.mixer.Channel(0).stop()
# Fungsi fade out selama `duration` milidetik
def fade_out(duration):
start_volume = pygame.mixer.music.get_volume()
fade_steps = 20 # Jumlah penurunan volume
fade_delay = duration // fade_steps # Waktu per langkah
# Mulai timer untuk fade-out pada detik 0,51
root.after(510, lambda: fade_out(190)) # Mulai fade out selama 2 detik pada 0,51 detik
# Lakukan pengurangan volume secara bertahap
for i in range(fade_steps):
# Menghitung volume baru pada setiap langkah
new_volume = sound.get_volume() * (1 - i / fade_steps)
root.after(i * fade_delay, lambda vol=new_volume, snd=sound: snd.set_volume(vol))
# Pastikan volume menjadi 0 pada akhir fade-out
root.after(duration, lambda: sound.set_volume(0))
# Fungsi untuk memainkan akord triad
def play_chord(note):
chord_dict = {
"A3": ["A3", "C#4", "E4"],
"B3": ["B3", "D#4", "F#4"],
"C4": ["C4", "E4", "G4"],
"D4": ["D4", "F#4", "A4"],
"E4": ["E4", "G#4", "B4"],
"F4": ["F4", "A4", "C5"],
"G4": ["G4", "B4", "D5"],
"A#3": ["A3", "C4", "E4"],
"C#4": ["C4", "D#4", "G4"],
"D#4": ["D4", "F4", "A4"],
"F#4": ["F4", "G#4", "C4"],
"G#4": ["G4", "A#4", "D4"]
}
if note in chord_dict:
notes = chord_dict[note]
for i, chord_note in enumerate(notes):
file_path = f"/storage/emulated/0/proyekku/Keyboard/sampel_nada/piano_{chord_note}.wav"
sound = pygame.mixer.Sound(file_path)
pygame.mixer.Channel(i).play(sound) # Memainkan tiap nada pada channel terpisah
pygame.time.delay(int(beat_duration * 1000))
for i in range(len(notes)):
pygame.mixer.Channel(i).stop()
# Fungsi untuk memutar nada tunggal atau akord berdasarkan pilihan mode
def play_note_or_chord(note):
if play_mode.get() == 1: # Jika mode Nada Tunggal dipilih
play_sound(note)
else: # Jika mode Akord dipilih
play_chord(note)
# Inisialisasi UI
root = tk.Tk()
root.geometry("685x1385")
root.title("Keyboard")
# Variabel untuk menyimpan pilihan mode
play_mode = IntVar(value=1) # Default ke Nada Tunggal
# Radio button untuk memilih mode
frame_mode = tk.Frame(root)
frame_mode.pack(pady=10)
Radiobutton(frame_mode, text="Nada Tunggal", variable=play_mode, value=1).pack(side="left")
Radiobutton(frame_mode, text="Akord", variable=play_mode, value=2).pack(side="left")
# Tombol untuk menjalankan fungsi-fungsi nada normal
tuts_putih_frame = tk.Frame(root)
tuts_putih_frame.pack(pady=100)
A3_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="6", command=lambda: play_note_or_chord("A3"), bg="white", fg="purple")
A3_button.grid(row=1, column=0, padx=0, sticky="w")
B3_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="6", command=lambda: play_note_or_chord("B3"), bg="white", fg="purple")
B3_button.grid(row=1, column=1, padx=0, sticky="w")
C4_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="6", command=lambda: play_note_or_chord("C4"), bg="white", fg="purple")
C4_button.grid(row=1, column=2, padx=0, sticky="w")
D4_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="6", command=lambda: play_note_or_chord("D4"), bg="white", fg="purple")
D4_button.grid(row=1, column=3, padx=0, sticky="w")
E4_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="6", command=lambda: play_note_or_chord("E4"), bg="white", fg="purple")
E4_button.grid(row=1, column=4, padx=0, sticky="w")
F4_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="6", command=lambda: play_note_or_chord("F4"), bg="white", fg="purple")
F4_button.grid(row=1, column=5, padx=0, sticky="w")
G4_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="6", command=lambda: play_note_or_chord("G4"), bg="white", fg="purple")
G4_button.grid(row=1, column=6, padx=0, sticky="w")
A4_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="6", command=lambda: play_sound("A4"), bg="white", fg="purple")
A4_button.grid(row=1, column=7, padx=0, sticky="w")
B4_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="6", command=lambda: play_sound("B4"), bg="white", fg="purple")
B4_button.grid(row=1, column=8, padx=0, sticky="w")
C5_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="6", command=lambda: play_sound("C5"), bg="white", fg="purple")
C5_button.grid(row=1, column=9, padx=0, sticky="w")
A_kres_3_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="3", command=lambda: play_note_or_chord("A#3"), bg="black", fg="purple")
A_kres_3_button.place(x= 32, y=0)
C_kres_4_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="3", command=lambda: play_note_or_chord("C#4"), bg="black", fg="purple")
C_kres_4_button.place(x=169, y=0)
D_kres_4_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="3", command=lambda: play_note_or_chord("D#4"), bg="black", fg="purple")
D_kres_4_button.place(x=237, y=0)
F_kres_4_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="3", command=lambda: play_note_or_chord("F#4"), bg="black", fg="purple")
F_kres_4_button.place(x=373, y=0)
G_kres_4_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="3", command=lambda: play_note_or_chord("G#4"), bg="black", fg="purple")
G_kres_4_button.place(x=441, y=0)
A_kres_4_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="3", command=lambda: play_sound("A#4"), bg="black", fg="purple")
A_kres_4_button.place(x=509, y=0)
C5_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="6", command=lambda: play_sound("C5"), bg="white", fg="purple")
C5_button.grid(row=1, column=9, padx=0, sticky="w")
D5_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="6", command=lambda: play_sound("D5"), bg="white", fg="purple")
D5_button.grid(row=1, column=10, padx=0, sticky="w")
E5_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="6", command=lambda: play_sound("E5"), bg="white", fg="purple")
E5_button.grid(row=1, column=11, padx=0, sticky="w")
F5_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="6", command=lambda: play_sound("F5"), bg="white", fg="purple")
F5_button.grid(row=1, column=12, padx=0, sticky="w")
G5_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="6", command=lambda: play_sound("G5"), bg="white", fg="purple")
G5_button.grid(row=1, column=13, padx=0, sticky="w")
A5_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="6", command=lambda: play_sound("A5"), bg="white", fg="purple")
A5_button.grid(row=1, column=14, padx=0, sticky="w")
B5_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="6", command=lambda: play_sound("B5"), bg="white", fg="purple")
B5_button.grid(row=1, column=15, padx=0, sticky="w")
C6_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="6", command=lambda: play_sound("C6"), bg="white", fg="purple")
C6_button.grid(row=1, column=16, padx=0, sticky="w")
A_kres_4_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="3", command=lambda: play_sound("A#4"), bg="black", fg="purple")
A_kres_4_button.place(x=509, y=0)
C_kres_5_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="3", command=lambda: play_sound("C#5"), bg="black", fg="purple")
C_kres_5_button.place(x=646, y=0)
D_kres_5_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="3", command=lambda: play_sound("D#5"), bg="black", fg="purple")
D_kres_5_button.place(x=714, y=0)
F_kres_5_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="3", command=lambda: play_sound("F#5"), bg="black", fg="purple")
F_kres_5_button.place(x=849, y=0)
G_kres_5_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="3", command=lambda: play_sound("G#5"), bg="black", fg="purple")
G_kres_5_button.place(x=917, y=0)
A_kres_5_button = tk.Button(tuts_putih_frame, text="", height="3", command=lambda: play_sound("A#5"), bg="black", fg="purple")
A_kres_5_button.place(x=985, y=0)
root.mainloop():
ChatGPT belum mampu menjawabnya. Chat GPT memberi respon berikut: "The enginge is currently overloaded Please try again latet"
Saha ulang tanya lagi hal yang sama, lalu ChatGPT memberi respon berikut: "Hmm... Sepertinya ada sesuatu yang salah"
Perhitungan Nilai Frekwensi nada-nada pada sistem 12 TET (20 nada per oktaf) yang belum terisi
Tolong berikan daftar frekwensi nada nada mulai dari A2 sampai C6 pada oktaf tradisionil (8 nada per oktaf) beserta frekwensi nada nada kromatiknya.
Berikut adalah file berisi tabel frekuensi nada dari A2 hingga C6, termasuk nada kromatiknya, dalam sistem 12-TET dengan standar A4 = 440 Hz:
Berikut ini disajikan tabel perubahan dan penyesuaian frekwensi nada-nada dari 8 nada per oktaf ke 12 nada per oktaf (file dikirim dalam format docx). Dan di dapati hanya ada satu nada yaitu C#3/pada 12 nada per oktaf yang belum memiliki nilai frekwensi nadanya. Jadi menurut kamu bro, berapa Hz nilai frekwensi untuk nada C#3 tersebut.
Berikut filenya:
(Tolong bantu bagaimana cara saya dapat mengirim filenya ke kamu di chat ini)
Saat ini, platform ini belum mendukung pengiriman file dari pengguna langsung ke saya di dalam chat. Tetapi, kamu bisa membagikan isinya dalam beberapa cara alternatif:
1. Salin-Paste: Jika data dalam file tidak terlalu panjang, kamu bisa menyalin isi tabel dari file dan menempelkannya langsung di chat ini.
2. Screenshot/Gambar Tabel: Jika tabel cukup rumit untuk disalin, ambil screenshot dari tabel tersebut, lalu deskripsikan isi kolom dan barisnya di sini sehingga saya bisa membantumu menghitung atau menyelesaikan data yang belum lengkap.
3. Deskripsi Singkat: Jika kamu bisa mendeskripsikan tabel secara singkat (misalnya nilai frekuensi pada nada lain di sekitar nada C#3), saya bisa menggunakan informasi tersebut untuk menduga atau menghitung frekuensi yang hilang.
Silakan pilih metode yang paling nyaman, dan saya akan bantu melanjutkan dari situ.
Pada tabel berikut, apakah kira kira sudah cocok nilai frekwensi nada nada sistem 12 TET berikut yang disesuaikan dengan nilai frekwensi nada nada yang telah ada sebelumnya du sistem 8 TET.
Tabel:
PERUBAHAN DAN PENYESUAIAN FREKWENSI DARI 8 NADA KE 12 NADA PER OKTAF
Frekw (Hz) 8 TET Nada 12 TET Nada
(1) (2) (3)
174,61 F3 A3
185 F#3 A#3
196 G3 B3
207,65 G#3 B#3
220 A3 C3
233,08 A#3 C#3
246,94 B3 D3
261,63 C4 E4
277,18 C#4 E#4
293,66 D4 F4
311,13 D#4 F#4
329,63 E4 G4
349,23 F4 G#4
369,99 F#4 H4
392 G4 H#4
415,30 G#4 I4
440 A4 J4
466,16 A#4 J#4
493,88 B4 K4
523,25 C5 K#4
554,37 C#5 A4
587,33 D5 A#4
622,25 D#5 B4
659,26 E5 B#4
698,46 F5 C4
739,99 F#5 C#4
783,99 G5 D4
830,61 G#5 E5
Jika kita lihat tabel frekuensi ini, tampak bahwa dalam sistem 12 TET (Twelve-Tone Equal Temperament), perbedaan interval antara setiap nada adalah setara, yaitu sekitar 100 sen (cent), sedangkan pada sistem 8 TET (Eight-Tone Equal Temperament), setiap interval antar nada mungkin berbeda lebih signifikan karena perbedaan dalam struktur intervalnya.
Namun, tabel ini mencantumkan nada-nada dari 8 TET yang disesuaikan atau "dikonversi" ke nada-nada dalam sistem 12 TET, tetapi terdapat beberapa hal yang perlu diperiksa lebih jauh. Misalnya:
1. Identifikasi Nada: Dalam tabel ini, tampak bahwa beberapa nada tidak mengikuti urutan standar notasi. Contohnya, terdapat nada seperti B#3, H4, I4, J4, yang biasanya tidak ada dalam notasi standar.
2. Frekuensi Frekuensi 12 TET: Biasanya frekuensi dalam sistem 12 TET adalah kelipatan dari akar ke-12 dari 2 untuk setiap langkah. Artinya, untuk mendapatkan nilai frekuensi yang tepat pada sistem 12 TET, kita biasanya mulai dari satu referensi (misalnya, A4 = 440 Hz), lalu mengalikan dengan faktor ini untuk mendapatkan frekuensi setiap nada berikutnya.
3. Ketidakcocokan Frekuensi: Beberapa frekuensi dalam tabel ini mungkin berbeda dengan yang dihasilkan oleh sistem 12 TET. Misalnya:
Nada F3 pada frekuensi 174,61 Hz biasanya tidak terkait dengan A3 pada 12 TET.
Demikian pula, F#3 pada frekuensi 185 Hz mungkin tidak cocok langsung dengan nada A#3.
Jika tujuan dari tabel ini adalah untuk memberikan panduan dalam memindahkan nada dari sistem 8 TET ke 12 TET, maka tabel ini perlu dievaluasi lebih jauh untuk memastikan frekuensi sesuai dengan standar sistem 12 TET.
Jika dalam 1 oktaf nada nada sistem 12 TET telah ditentukan nilai frekwensinya, apakah nilai frekwensi nada nada di oktaf berikutnya dan oktaf sebelumnya dapat diberikan misalnya dengan menerapkan rumus atau ketentuan yang ada. Berikut 1 oktaf frekwensi nada nada sistem 12 TET:
Tabel: FREKWENSI 1 OKTAF NADA-NADA SISTEM 12 TET
Frekw (Hz) 8 TET Nada 12 TET Nada
261,63 C4 E4
277,18 C#4 E#4
293,66 D4 F4
311,13 D#4 F#4
329,63 E4 G4
349,23 F4 G#4
369,99 F#4 H4
392 G4 H#4
415,30 G#4 I4
440 A4 J4
466,16 A#4 J#4
493,88 B4 K4
523,25 C5 K#4
554,37 C#5 A4
587,33 D5 A#4
622,25 D#5 B4
659,26 E5 B#4
698,46 F5 C4
739,99 F#5 C#4
783,99 G5 D4
830,61 G#5 E5
Untuk sistem 12 TET (Twelve-Tone Equal Temperament), frekuensi nada pada oktaf berikutnya atau sebelumnya dapat dihitung dengan menggunakan prinsip dasar bahwa setiap nada dalam oktaf berikutnya memiliki frekuensi dua kali lipat dari nada yang sama pada oktaf sebelumnya. Demikian juga, nada pada oktaf sebelumnya memiliki frekuensi setengah dari nada di oktaf selanjutnya.
Rumus Dasar Menghitung Frekuensi pada Sistem 12 TET
1. Frekuensi Antar Nada dalam Oktaf:
Setiap langkah nada dalam sistem 12 TET berjarak 1/12 oktaf, sehingga dapat dihitung menggunakan:
f_n = f_o × {2 pangkat (n/12)}
Kode:
f_n = f_0 \times 2^{(n/12)}
- f_n = frekuensi nada ke-n (dalam sistem 12 TET).
- f_0 = frekuensi referensi awal, misalnya **C4 = 261,63 Hz**.
- n = jumlah langkah dari nada referensi.
2. Frekuensi Antar Oktaf:
Setiap oktaf memiliki frekuensi dua kali lipat dari oktaf di bawahnya.
Sehingga:
f_next octave = f × 2
Kode:
f_{\text{next octave}} = f \times 2
f_previous octave = f / 2
Kode:
f_{\text{previous octave}} = f \div 2
]
Misalnya, jika nada C4 = 261,63 Hz, maka:
C5 (oktaf di atasnya) = 261,63 × 2 = 523,26 Hz.
C3 (oktaf di bawahnya) = .261,63 / 2 = 130,815 Hz.
Contoh Penerapan pada Tabel Anda
Dari data tabel, kita dapat menentukan bahwa:
C4 (E4 dalam tabel) memiliki frekuensi 261,63 Hz.
Untuk menaikkan ke oktaf di atas (C5 atau E5), kita kalikan frekuensi tersebut dengan 2 menjadi 523,26 Hz.
Demikian pula, untuk oktaf yang lebih rendah (C3 atau E3), kita bagi dengan 2 menjadi 130,815 Hz.
Dengan rumus ini, kita dapat menerapkan frekuensi dasar dari satu oktaf yang diketahui untuk menghitung nada-nada dalam oktaf-oktaf lainnya di atas dan di bawahnya sesuai dengan sistem 12 TET.
Dengan dari ketentuan yang diberlakukan yaitu bahwa setiap oktaf memiliki frekuensi dua kali lipat dari oktaf di bawahnya. Jadi dari tabel yang saya berikan, maka frekwensi untuk nada E5 yang kita salahkan, ataukah frekwensi nada E4 yang kita salahkan
Dengan ketentuan bahwa setiap oktaf memiliki frekuensi dua kali lipat dari oktaf di bawahnya, kita dapat memeriksa konsistensi tabel Anda dengan membandingkan nilai frekuensi untuk E4 dan E5.
Dari tabel Anda:
E4 memiliki frekuensi 329,63 Hz.
E5 memiliki frekuensi 659,26 Hz.
Jika mengikuti aturan sistem 12 TET:
1. E5 harus tepat dua kali lipat dari E4:
E5 = 329,63 \times 2 = 659,26 \, \text{Hz}
Jadi, frekuensi untuk E4 dan E5 dalam tabel Anda sudah benar sesuai aturan 12 TET. Tidak ada kesalahan pada nilai frekuensi E4 atau E5 dalam konteks sistem ini.
Maksud saya, Dengan dari ketentuan yang diberlakukan yaitu bahwa setiap oktaf memiliki frekuensi dua kali lipat dari oktaf di bawahnya. Jadi dari tabel yang saya berikan, maka frekwensi untuk nada E5 = 830,61 Hz yang harus kita salahkan, ataukah frekwensi nada E4 = 261,63 Hz ang kita salahkan
Baik, mari kita periksa konsistensi antara E4 dan E5 berdasarkan aturan bahwa setiap oktaf memiliki frekuensi dua kali lipat dari oktaf di bawahnya.
Dari tabel yang Anda berikan:
E4 memiliki frekuensi 261,63 Hz.
E5 memiliki frekuensi 830,61 Hz.
Analisis Berdasarkan Sistem 12 TET
Jika E4 = 261,63 Hz, maka E5 seharusnya menjadi dua kali lipat dari E4:
E5 = 261,63 \times 2 = 523,26 \, \text{Hz}
Namun, tabel Anda menunjukkan bahwa E5 = 830,61 Hz, yang jauh lebih tinggi daripada 523,26 Hz.
Kesimpulan
Jadi, dalam hal ini:
Frekuensi E5 = 830,61 Hz adalah yang salah karena tidak sesuai dengan ketentuan sistem 12 TET.
Frekuensi E4 = 261,63 Hz adalah benar dan bisa digunakan sebagai acuan untuk hitungan oktaf lainnya.
Oleh karena itu tolong jadikan yang 1 oktaf menjadi 7 oktaf frekwensi nada nada sistem 12 TET, dan tolong berikan saya filenya.
File dengan frekuensi nada-nada sistem 12 TET untuk 7 oktaf sudah selesai dibuat. Anda dapat mengunduhnya melalui tautan berikut:
12_TET_Frequencies_7_Octaves.csv
File yang kamu berikan salah, file tersebut berisikan untuk nada nada sistem 8 TET. Seharusnya isi file yang benar adalah dengan susunan nada nadanya adalah: E, E#, F, F#, G, G#, H, H#, I, J, J#, K, K#, A, A#, B, B#, C, C#, D,
Baik, saya akan menyesuaikan file tersebut agar menampilkan nada-nada sistem 12 TET dengan susunan yang diinginkan: E, E#, F, F#, G, G#, H, H#, I, J, J#, K, K#, A, A#, B, B#, C, C#, D.
Saya akan segera memperbarui dan menyediakan file yang tepat untuk diunduh.
(File telah disalin)
File dapat di unduh di sini Unduh_File
Pada daftar atau tabel frekwensi nada nada sistem 12 TET tersebut tolong tandai setiap nada yang nilai frekwensinya adalah sama dan ada pada nada nada sistem 8 TET
Berikut adalah cara untuk menandai nada-nada pada tabel frekuensi sistem 12 TET yang memiliki nilai frekuensi sama dengan nada pada sistem 8 TET menggunakan Excel atau Google Sheets:
1. Buka Tabel 12 TET di Excel atau Sheets: Pastikan tabel frekuensi 12 TET Anda telah dibuka di Excel atau Sheets, dengan kolom berisi nama nada (misalnya, "E4", "F4", dll.) dan kolom frekuensi (dalam Hz).
2. Tambahkan Kolom Baru: Tambahkan kolom baru di sebelah kolom frekuensi dan beri nama "Matches 8 TET".
3. Daftar Frekuensi 8 TET: Di bagian bawah tabel Anda atau di lembar lain, buat daftar frekuensi 8 TET yang sesuai, misalnya:
261.63
293.66
329.63
369.99
415.30
466.16
523.25
587.33
4. Gunakan Rumus untuk Menandai Cocoknya Frekuensi: Pada kolom "Matches 8 TET" di baris pertama (misalnya, C2), gunakan rumus berikut untuk memeriksa apakah frekuensi di baris tersebut cocok dengan salah satu frekuensi 8 TET:
=IF(OR(ABS(B2-261.63)<0.1, ABS(B2-293.66)<0.1, ABS(B2-329.63)<0.1, ABS(B2-369.99)<0.1,
ABS(B2-415.30)<0.1, ABS(B2-466.16)<0.1, ABS(B2-523.25)<0.1, ABS(B2-587.33)<0.1),
"Yes", "No")
Catatan: B2 adalah sel yang berisi frekuensi nada dalam tabel 12 TET. Sesuaikan dengan kolom yang benar jika berbeda.
5. Salin Rumus ke Semua Baris: Tarik rumus ke bawah sehingga diterapkan pada semua baris. Setiap frekuensi yang sama (dengan toleransi ±0.1 Hz) akan ditandai sebagai "Yes" dalam kolom "Matches 8 TET".
6. Pemeriksaan Manual atau Penyempurnaan Otomatis (Opsional): Anda dapat meninjau secara manual hasilnya atau menggunakan filter untuk melihat hanya nada-nada yang memiliki kecocokan dengan sistem 8 TET.
Dengan langkah ini, Anda dapat dengan cepat mengidentifikasi dan menandai nada-nada yang memiliki frekuensi serupa di kedua sistem tersebut. Jika ada lagi yang bisa saya bantu, silakan beri tahu!
Bersambung Ke : KONVERSI NADA DARI SISTEM 8 TET (12 nada per oktaf) KE SISTEM 12 TET (20 nada per oktaf)
Comments
Post a Comment