PENGGUNAAN 6 JARI (3 JARI SETIAP TANGAN) PADA SERULING KELOK DUA
PENGGUNAAN 6 JARI (3 JARI SETIAP TANGAN) PADA SERULING KELOK DUA DI MUSIK SISTEM 12/TET (20 NADA PER OKTAF)
Pembuatan lubang dan penentuan jarak antar lubang untuk menciptakan seruling kelok dua sesuai dengan musik sistem 12 TET (20 nada per oktaf) harus dengan kehati-hatian dan ketelitian ukuran perhitungan yang presisi tepat dan pas agar seruling dapat diciptakan bagus dan sempurna sesuai dengan prinsip dasar akustik, pengukuran fisik, dan sistem tuning berdasarkan rasio frekuensi, dimana posisi tiap lubang diukur dari ujung seruling (headjoint) ke arah bawah sesuai panjang efektif yang dihitung untuk mengatur panjang kolom udara yang menghasilkan frekuensi nada mulai dari nada E hingga nada K dalam pembuatan seruling E = 1 (do), sementara ukuran lubang mempengaruhi akurasi frekuensi dan volume setiap nada.
Ukuran diameter bambu: atau jenis bahan lain seperti pipa paralon akan mempengaruhi resonansi suara. Diameter bambu yang bagus adalah berukuran dari 1,8 cm hingga 2,4 cm.
Penggunaan alat tuning nada seperti applikasi Penyetel Sempurna atau RFC Tuner tidak bisa digunakan karena applikasi belum ads yang kompatibel dengan musik sistem 12 TET (20 nada per oktaf)
Cara Membuat Seruling Kelok Dua, E (do)
Pertama kali kita akan menentukan nada dasar seruling adalah E =1 (do) yang diperoleh dari panjang tonal seruling dari posisi lubang tiup. Posisi lubang nada E dibuat meng-invert (lubang di belakang sisi bambu). Lubang nada E (do) ini akan dibiarkan terbuka atau tidak dimainkan oleh jari tangan untuk menghasilkan nada 1 (do) (dengan asumsi semua lubang yang lain tertutup atau bambu belum dibuatkan lubang nada). Membuat lubang nada E ini dibuat berjarak 32,80 cm dari lubang tiup, dan berjarak 3,40 cm dari lubang nada F di bagian kelok pertama.
Di antara nada E (do) dan nada F (re) ada kelokan 90 derajat, sehingga perlu diperhitungkan ukuran jarak antara lubang nafa E dan nada F harus sebesar 3,40 cm termasuk kelokan. Di sini dibutuhkan satu bahan sambungan berbentuk siku (90 derajat).
Membuat lubang nada F dibuat berjarak 29.40 cm dari lubang tiup, dan berjarak 3,40 cm dari lubang nada E. Lubang nada F (re) ini akan dimainkan oleh jari telunjuk tangan kiri untuk menghasilkan nada 2 (re) jika dibiarkan dua lubang terbuka (dengan asumsi semua lubang yang lain tertutup)
Membuat lubang nada G dibuat berjarak 26,34 cm dari lubang tiup, dan berjarak 3,06 cm dari lubang nada F. Lubang nada G (ma) ini akan dimainkan oleh jari tengah tangan kiri untuk menghasilkan nada 3 (ma) jika dibiarkan tiga lubang terbuka (dengan asumsi semua lubang yang lain tertutup).
Membuat lubang nada H dibuat berjarak 23,58 cm dari lubang tiup, dan berjarak 2,76 cm dari lubang nada G. Lubang nada H (fa) ini akan dimainkan oleh jari manis tangan kiri untuk menghasilkan nada 4 (fa) jika dibiarkan empat lubang terbuka (dengan asumsi semua lubang yang lain tertutup).
Membuat lubang nada I dibuat berjarak 21,12 cm dari lubang tiup, dan berjarak 2,46 cm dari lubang nada H. Lubang nada I (sol) ini akan dimainkan oleh jari telunjuk tangan kanan untuk menghasilkan nada 5 (sol) jika dibiarkan lima lubang terbuka (dengan asumsi semua lubang yang lain tertutup).
Membuat lubang nada J dibuat berjarak 20,01 cm dari lubang tiup, dan berjarak 1,11 cm dari lubang nada I karena jarak nada I ke J adalah 1/2 laras. Lubang nada J (la) ini akan dimainkan oleh jari tengah tangan kanan untuk menghasilkan nada 6 (la) jika dibiarkan enam lubang terbuka (dengan asumsi semua lubang yang lain tertutup).
Selanjutnya membuat lubang nada K dibuat berjarak 17,92 cm dari lubang tiup, dan berjarak 2,09 cm dari lubang nada J. Lubang nada K (si) ini akan dimainkan oleh jari manis tangan kanan untuk menghasilkan nada 7 (si) jika dibiarkan tujuh lubang terbuka (dengan asumsi semua lubang yang lain tertutup)
Di antara nada J (la) dan nada K (si) ada kelokan 180 derajat, sehingga perlu diperhitungkan ukuran jarak antara lubang nafa J dan nada K harus sebesar 2,09 cm termasuk lintasan kelokan. Di sini dibutuhkan dua bahan sambungan berbentuk siku (90 derajat) yang disambungkan menjadi satu bahan sambungan berbentuk busur (180 derajat).
Atur jarak lubang nada K (si) ke tengah kelokan kedua harus lebih dekat bila dibanding jarak lubang nada J (la) ke tengah kelokan agar permainan jari pada lubang dapat lebih mudah dan fleksibel.
Membuat lubang nada A dibuat berjarak 16,06 cm dari lubang tiup, dan berjarak 1,86 cm dari lubang nada K. Lubang nada A (ga) ini akan dimainkan oleh jari tengah tangan kanan untuk menghasilkan nada 8 (ga) jika dibiarkan delapan lubang terbuka (dengan asumsi semua lubang yang lain tertutup).
Sehingga jari tengah tangan kanan memainkan dua lubang atau jari tengah tangan kanan ada pada posisi lubang nada A (ga) dan lubang nada J (la).
Membuat lubang nada B dibuat berjarak 14,39 cm dari lubang tiup, dan berjarak 1,67 cm dari lubang nada A. Lubang nada B (be) ini akan dimainkan oleh jari telunjuk tangan kanan untuk menghasilkan nada 9 (be) jika dibiarkan sembilan lubang terbuka (dengan asumsi semua lubang yang lain tertutup).
Sehingga jari telunjuk tangan kanan memainkan dua lubang atau jari telunjuk tangan kanan ada pada posisi lubang nada B (be) dan lubang nada I (sol).
Membuat lubang nada C dibuat berjarak 12,89 cm dari lubang tiup, dan berjarak 1,50 cm dari lubang nada B. Lubang nada C (ho) ini akan dimainkan oleh jari tengah tangan kiri untuk menghasilkan nada 10 (ho) jika dibiarkan sepuluh lubang terbuka (dengan asumsi semua lubang yang lain tertutup).
Sehingga jari tengah tangan kiri memainkan dua lubang atau jari tengah tangan kiri ada pada posisi lubang nada C (ho) dan lubang nada G (ma).
Membuat lubang nada D dibuat berjarak 11,55 cm dari lubang tiup, dan berjarak 1,34 cm dari lubang nada C. Lubang nada D (ras) ini akan dimainkan oleh jari telunjuk tangan kiri untuk menghasilkan nada 11 (ras) jika dibiarkan sebelas lubang terbuka (dengan asumsi semua lubang yang lain tertutup).
Sehingga jari telunjuk tangan kiri memainkan dua lubang atau jari telunjuk tangan kiri ada pada posisi lubang nada D (ras) dan lubang nada F (re).
Terakhir membuat lubang tiup yang ukurannya agak besar dari lubang nada, lubang tiuo dibuat berjarak 11,55 cm dari lubang nada D. Lubang tiup ini akan menempel di bibir pemain seruling untuk meniupkan udara ke kolom seruling, dari lubang tiup akan menghasilkan nada E oktaf (do tinggi) jika semua lobang tertutup kecuali lubang nada E (do) dan lubang nada D (ras) terbuka.
Bila dalam.posisi sejajar, atur jarak lubang nada F (re) ke lubang tiup harus lebih dekat bila dibanding jarak lubang nada D (ras) ke lubang tiup agar permainan jari pada lubang dapat lebih mudah dan fleksibel.
Dengan demikian hanya jari manis tangan kanan dan tangan kiri yang memainkan satu lubang nada yaitu jari manis tangan kiri pada posisi lubang nada H (fa), dan jari manis tangan kanan pada posisi lubang nada K (si).
Membuat penutup seruling di bagian pangkal di dekat lubang tiup dengan jarak dari lubang tiup adalah sebesar diameter bambu. Jika diameter bambu 1,8 cm maka jarak dari lubang tiup ke penutup adalah 1,8 cm juga.
Hasil:
Comments
Post a Comment